
Tidak ada yang istimewa. Hanya sebutir telur ayam kampung. Berwarna putih keruh. Tidak ada sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Biasa saja. Andai saja perempuan itu tidak selalu menggenggamnya. Sepanjang waktu. Membawa kemana ia pergi. Konon saat tidur dan mandi, perempuan itu selalu menggenggamnya. Hanya berpindah antara tangan kanan dan kiri.
Tentu menjadi sebuah pergunjingan. Desa bukan seperti kota . Di desa ini, segala sesuatu cepat tersebar.
Tingkah laku warga, aneh sedikit saja, menjadi topik hangat di warung-warung kopi, kedai sembako, bahkan di pematang sawah sekalipun.
"Sudah gila kurasa. Selalu dia pegang telur itu."
"Barangkali dia sudah ngebet minta kawin."